Tuesday, October 29, 2013

BasedOnHeart Part 6

Feeling inspired so here goes BOH part 6!
Di part 6 ini, ada sedikit perubahan sudut pandang (PointOfView),
semoga masih dapat dipahami :)

Enjoy!

-*^^*-


Kok dia nggak dateng-dateng?
"Dia pasti dateng kan, Fel?" aku bertanya untuk kelima kalinya dalam setengah jam ini. Felicia tampak hopeless, "Ditelepon dan sms nggak ada yang tembus, San."


Sabtu ini dipilih untuk pertemuanku dengan Alex, karena kita semua sama-sama nggak sibuk. Tapi entah kenapa dia nggak datang-datang juga. Jujur, aku sangat ingin bertemu dengan orang ini, entah mengapa. Mungkin karena dia satu-satunya temanku yang belum aku kenal kembali. 

Aku melihat terus ke arah pintu, berharap pintu tiba-tiba mengayun dan dia melangkah masuk. Nggak ngefek! Urgh, dengan bosan aku mengaduk-aduk gelas Mango Smoothies yang sudah aku habiskan isinya. What took him so long? "Aku ke toilet sebentar ya, Fel," kataku sambil berdiri dan beranjak pergi, sebagian disponsori oleh terlalu banyaknya cairan yang aku konsumsi, sebagian lagi oleh rasa nervous yang muncul out of nowhere.

(Writer's POV)

Pria itu mendorong pintu kaca dihadapannya dan dalam sekilas langsung menemukan tempat duduk. Dengan tetap tertunduk, dia berjalan dan menarik kursi, duduk. Wanita yang sudah lebih lama duduk di meja itu menatapnya cemas. "You can do this, right? C'mon, keep it together, Lex."

Pria itu menggeleng pelan, "Entah, Fel."

Felicia tersenyum sendu, "Is this what take you so long?" 

Pria itu sekarang mengangguk kecil, "Tapi gue siap. Udah terlalu lama gue nggak ketemu dia, udah mulai eror nih otak gue." 

Keduanya tersenyum. Senyum pria itu malah semakin mengembang begitu dia sadar apa yang ada dihadapannya. "Ini dia lo pesenin?"

Felicia ikut tersenyum semakin lebar, "Enggak, dia pesan sendiri! Kayak dia nggak pernah lupa. Banyak hal tentang dia yang nggak berubah walaupun dia nggak inget apa-apa."


(Susan's POV)

Kembali dari kamar kecil, aku melihat sesosok 'Alex' sudah bercakap-cakap dengan Felicia. Benar, dia orang yang sama dengan yang aku lihat di pesta, dengan lesung di pipinya dan senyumnya. Aku membiarkan diriku tertegun beberapa saat, baru kemudian melangkah kembali ke mejaku, sambil memikirkan apa yang harus aku lakukan begitu sampai.

"Hai."

Ternyata hanya satu suku kata itu yang bisa aku ucapkan. Tapi itu mampu membuatnya meloncat beridiri, menghilangkan senyumnya, dan menyapa balik. "Hei."

Aku memutuskan untuk mengulurkan tangan, kembali berkenalan. "Alex, ya?"

Dia menjabat tanganku dengan mantap. Tapi pandangannya terpaku dan... rapuh?
Dia lantas mengangguk menanggapi pertanyaanku, tanpa melepaskan pandangannya.
Membuatku harus menahan segala enzim di tubuhku yang akan membuat pipiku panas.

"Kenapa bengong?" aku mulai merasa kikuk dipandangi seperti itu. Aku minta tolong pada Felicia tapi dia rupanya juga sedang ikut bingung dengan reaksi Alex. Barukah setelah itu Alex menjadi normal.

"Oops, sori-sori. Ini kali pertama gue ketemu orang yang habis hilang ingatan."

Aku tertawa kecil. Sering mendengar kalimat itu. "Well, ini kali pertama aku hilang ingatan?" aku tidak yakin harus membalas apa.

Alisnya kemudian bermain, seakan berkata, 'You sure about that?'

Aku jadi bingung. Aku pernah hilang ingatan sebelum ini? Aku minta pernjelasan ke Felicia, tapi dia malah mulai terkikik. Untungnya dengan cepat Alex menjelaskan.

"Ooh! Bukan hilang ingatan yang seperti itu! Cuma, waktu kita kelas 1, pernah suatu kali lo tiba-tiba lari masuk ke rumah gue kayak orang hiperaktif. Pagi-pagi di hari Sabtu. Lo terus masuk ke kamar gue di lantai 2, dan mulai mengguncang-guncang tubuh gue, 'Siapa kita?' 'Di mana kita?' Dan untuk sepanjang hari itu lo bertingkah seperti orang hilang ingatan."

Mataku membulat, aku pernah seperti itu?
"Kok bisa aku tiba-tiba sampai di daerah rumahmu?" Dalam bayanganku ,bagaimana seorang anak kecil bisa berlari dari satu perumahan ke perumahan yang lain?

"Oh, dulu waktu masih kecil kita pernah tetanggaan," jawab Alex.

Dan kemudian, konsep 'maaf-maafan' yang tadinya aku siapkan hilang entah ke mana, digantikan percakapan yang jauh, jauh lebih menarik.


-*^^*-



Saturday, October 26, 2013

BasedOnHeart Part 5

Finally! Based On Heart part 5 is up! :D

enjoy!

 ------


"Halo? Felicia? Nanti sore kamu bisa datang ke rumah? Oh nanti malam juga nggak apa-apa. Emmm soal itu nanti aja aku kasih tahu kala kamu udah di sini. Iya, makasih ya."

-*^^*-


"Hai! Maaf yaa jam 7 begini baru bisa ke sini. Banyak kerjaan di kantor, nih." Felicia akhirnya datang juga. Oke, sepertinya dia belum makan, jadi biar dia makan dulu, lalu baru aku bertanya.

"Loh, om tante mana?" tanyanya. Aku mengangkat bahu, "Lagi pergi, mungkin urusan kantor. Kamu mau makan dulu kan ?"

-*^^*-

"So, mau tanya apa nih?" Felicia bertanya setelah menyelesaikan makan malamnya, dan aku segera mengambil album yang dari tadi membuat aku penasaran. Segera juga aku buka halaman yang satu itu, yang dari tadi aku berusaha pelajari dengan giat, berusaha mengingat barang sesuatu dari hari itu.

Segera aku tunjuk wajah orang satu itu.

"Dia namanya siapa ya, Fel?"

Aku melihat kedua alis Felicia terangkat, "Oh, dia namanya Alex."

Aku mengangguk. "Dia ikut sebagai...?"

Felicia menghembuskan nafas berat, "Well, dia anggota 'keluarga' sih, bukan karyawan.

"Anggota keluarga siapa?" tanyaku.

"Kita."

"Oh ya? Kakakmu?"

"Bukan, sebenernya dia temen kita. Kesempatan ke Perancis kan nggak sering, dan itu impian dia sejak kecil untuk ke sana, eh! Itu mimpi kita semua." Felicia tersenyum lalu melanjutkan, "Dia street photographer. Jadi kita menawarkan dia untuk ikut kita."

Dari cerita itu, aku menangkap kalau kami bertiga sangat dekat. "Tapi kok selama ini dia belum pernah menjenguk aku ya?"

Felicia menelan ludah, "Hmmm... Sebenernya, waktu kamu kecelakaan, kamu nggak sendirian, San."

Aku terdiam, lalu tersentak. Apa? Aku nggak sendirian? Tapi bukan itu yang diceritakan ke aku!
 "Siapa yang menyetir? Aku atau dia?"

"Dia."


Ada satu perasaan yang muncul, bingung, lalu marah, lalu kasihan. Apa dia ngerasa bersalah? Ataukah dia marah pada dirinya sendiri, atau padaku?

"Aku mau ketemu dia."

Felicia kaget mendengar pernyataan lugasku, dan tampak berpikir lagi. "Aku bisa sih aturkan waktu untuk kalian ketemuan. Tapi.... Cuma kita bertiga yang boleh tahu tentang pertemuan ini."

Kembali aku tak mengerti perkataan Felicia. "Papa Mama marah sama dia? Melarang dia ketemu aku?"

Felicia cepat-cepat menggeleng, "Mereka cuma nggak mau kamu trauma."

Aku mempertimbangkan alasan itu, dan aku yakin akan satu hal. "Nggak masalah."

Senyum Felicia mengembang sangat cepat dan dia seperti nggak sabar untuk mengaturkan pertemuan kami. Perasaanku sendiri merasa seperti anak kecil yang diam-diam makan permen. Seperti remaja yang backstreet. Rahasia tapi menyenangkan. Dan aku siap.

Sunday, October 6, 2013

Still ~

I'm a very forgetful person.
I forgot people's name, hobbies, favorite stuffs...
I even forgot my old old friends!
*such a sad facts, huh?*

I have come through quite a few experiences..
Going through ups and downs..
Entering one roller coaster only to board to another one.

Despite all that,
Despite my memory being played and jumbled all around,
There's one thing that I'll never forget.

Friday, September 20, 2013

Stay with Me


Stay with me
Don’t close your eyes
Those are the light of my days

Stay with me
Keep your eyes on mine
Just keep your eyes on mine

Stay with me
Can’t afford to let you go now
You know that I love you, I do
Just breathe in
Even when they say you can’t
You'll make it through, you will



Stay with me
Can you feel my heart beating
Baby, it’s beating fast for you

Stay with me
Keep holding my hands
Just keep holding my hands

Just breathe in
Can’t afford to let you go now
I know that you love me, don’t you?
Just breathe in
Even when they say we can’t
We’ll make it through, we will


Stay with me
Just breathe in

Monday, July 1, 2013

Teach

Dear friend,
I know the fact that we haven't been talking in months, and I don't like it.

I miss talking to you. I miss you.


Every Sunday, when we have the chance to meet,
I always try to read your eyes. Sometimes it says, "Get lost," "I do not wish to speak to you ever," and things that scare me.
Other times, it says, "I miss you, too. Let's hang out and catch up."
Or are you not saying anything?



You know,
I dreamed about you the other night, and it was a nightmare.er. We were fighting, and I won't see you again.
I don't want us to end that way.
I know I always begin and end things in the wrong foot. I hurt. I make mistakes. I'm very much imperfect. But you always believe in me, somehow. You always believe in the best of me.
You had your own way making me smile every time we talked.


You promised to be my best friend. I promise to be yours.
I will keep my words. Will you?

LotsOfLove

Me.

-*^^*-

Tuesday, June 4, 2013

Just a little

Ha!
I realized it since we were in that place.
You fall for him, my friend!

The way you talk about him is different,
The way he made you galau for simple things :)
Ha i knew from that moment, somebody's in love! :D
You even told me you dreamt about him thousands of times!

And honestly, I think he's starting to be a fan of yours too!
I can see it in his eyes :)


I'm soo happy for both of you!
Because I see possibilities in some near future,
And this one will hopefully last for a long time, if not forever! :D

And it's the first time since such a long period somebody told me she's in love :)
I love that I knew the guy too :)

I'm hoping your story will have a happy ending :)

And please keep me updated for any further crush on him and sweet moments! :D
I just love seeing you both smitten together :p




Although at the end of the day, my heart would break just a little.


-*^^*-

Loneliness? Hope not.

I miss writing so terribly much,
I miss inventing new characters, giving them live, stories, and most importantly, love.

But the truth is,
I did not only miss the writing process,
I also miss my 'engine'.

The fuel is here, the inspiration is overflowing.
Just, there hasn't been any strong emotion that drives me crazy that got me writing.


I miss missing someone for good.
I miss wishing upon the star that he'll say hello.
I miss being missed.
I miss being jealous.
I miss being happily smitten.

Instead of wondering who's the one for me,
I miss thinking of what's going to happen with 'us'.


Being single is amazing! Don't get me wrong.
But sometimes,
You just need to be assured that even if 'the one' is not here yet,
Your friends still love you,
You have a best friend,
Somebody cares about you....

-*^^*-

Saturday, April 27, 2013

Taste of Spring

As some of you may know, ada sebuah penerbit (Bentang Pustaka) yang setiap minggu mengadakan lomba nulis cerita mini <less than 200words stories> daann aku beberapa kali iseng ikut menulis. Karena quality ceritanya aku rasa nggak gitu menarik, atau karena masalah internet, kadang nggak aku kirim, walaupun ada juga yang tetep dikirim :D

Ini salah satunya, 2 minggu lalu kalo nggak salah :)
I initially wanted to post a different story,
But I think I'll keep that one for another time :)

But for know,

Enjoy!


-*^^*-


Huft. Bad day. Hari yang benar-benar buruk. Jalanan macet, terlambat ke kantor, di marahi bos, kerjaan menumpuk dua kali lipat, HP jatuh dan rusak, plus sahabat-sahabatku di kantor - yang biasa menyemangati aku walaupun hari itu suntuk - nggak masuk. Semuanya buruk.

Rasanya semua yang aku inginkan sekarang hanyalah pulang, makan malam, dan tidur. Tapi sebelumnya, seperti biasa, mampir ke Zioso, toko es krim kecil di dekat apartemen tempat aku tinggal. Saat hatiku sedang gundah begini, cuma es krim yang bisa menenangkannya.

Mendekati toko es krim itu, aku mulai berpikir. Rasa apa yang akan aku pilih? Mungkin yang manis, untuk menghilangkan kepahitan hatiku pada hari ini. Mungkin yang 'menyejukkan'?


"Hey. Bad day?" Tom, salah satu pegawai baru Zioso yang akhir-akhir ini sering melayaniku menyapa dengan tatapan ramahnya.

Aku mengangkat bahu, mengangguk.

"2 scoop mint?"

Aku tersenyum lebar. Lama-lama dia menghafal pesanan favoritku. Tom segera mempersiapkan pesananku, mengambil 2 scoop es krim dan menaruhnya di cup kertas. Tak lama, dia menaruh cup di meja kasir, dan menerima pembayaranku. Aku mengambil es krimku, berterimakasih, dan keluar.

Tiba-tiba, aku menyadari sesuatu yang aneh. Di cup es krim itu ada angka-angka. Nomor HP. "Call me? T."


Ahh, seperti ice cream mint di tanganku, berkenalan lebih dengan teman baru mungkin akan menyejukkan hari ini. Dan sudahkah aku bilang kalau dia tampan?


-*^^*-

Tuesday, April 9, 2013

Auf Wiedersehen !

Kotak, check. Bolpen, check. Kertas dan amplop, check. Gantungan kunci... Check. Wristband, check.

Diana menarik kursi dan akhirnya duduk. Langsung dia meraih pena bertinta hitam di depannya. Sempat memainkan tutupnya sejenak. Lalu mulai menulis sebuah surat.


Tiga tahun yang lalu, seorang gadis terjatuh ke dalam perasaan yang disebut cinta. 
Gadis itu benar-benar terpesona pada seorang pria. Gadis itu tidak bisa berhenti memikirkan sang pria, pagi hingga malam, bahkan terbawa dalam mimpi berkali-kali.

Bulan dan matahari bergantian bersinar, hari berganti hari dan bulan berganti bulan.
Sekian bulan tanpa saling berkomunikasi belum menyurutkan cinta gadis itu.
Kenangannya mengenai pria itu terus memberinya inspirasi untuk hidup, bermimpi, menulis.

Setiap malam, dia berdoa untuk si pria. Berdoa agar dia diberi kekuatan, berdoa agar dia diberi bahagia. Meskipun itu berarti harus berada bersama orang lain. Dan doa itu terus dipanjatkan meskipun rasa cinta itu sudah mulai menghilang.

Sekarang, gadis itu hanya ingin memberimu sedikit tanda terima kasih, karena pria itu kamu. Mungkin kamu tidak pernah merasa membuat seseorang jatuh cinta, dan mungkin kamu tidak tahu siapa gadis itu. Tidak apa-apa. Aku hanya ingin berterima kasih atas semua yang pernah kamu berikan. Langsung maupun tidak langsung. Kalaupun kamu tahu siapa penulis surat ini, mungkin kalau kita bertemu lagi, kita tetap bisa berteman?

I will always treasure you.


Diana membaca surat itu sekali lagi, mengangguk puas setelah surat itu habis. Dilipatnya kertas menjadi 3 bagian. Satu, dua. Lalu dengan cekatan, diambilnya amplop dan diisi. Amplop itu dia lempar ke dasar dangkal kotak. Dia menimbang sebentar, lalu memutuskan untuk tidak memberi nama di amplop lagi.

Wristband yang terbaring, gantian ia beri gerakan. Diambilnya wristband itu, dan sebuah gunting, lalu menggunting hingga putus label harga yang masih tertera. Senyuman miris mengantar wristband itu berkenalan dengan amplop yang ia tindih.

Suara gaduh kecil sekarang terdengar, dari gerakan gantungan kunci. Diana mengambil gantungan kecil berwujud gitar itu,  memutarnya cepat untuk kelihat keadaan gantungan berusia 2 tahun itu. Masih baik. Dan bergabunglah ia dengan si wristband.


Diana menatap kotak itu, lama. Kini terlintas hebat di memorinya, malam-malam di mana dia tersenyum membaca kata-kata Liam. Malam-malam di mana dia mencuri waktu istirahatnya sendiri, untuk dicuri hatinya oleh Liam.

Malam-malam di mana tangis menjadi kawan karib, karena rindu membebani, atau sekedar karena clueless, apa kabarnya hari itu. Malam-malam di mana dia tidak bisa terlelap, berharap bintang adalah tukang pos.

Juga pada hari-hari di mana dia merasa girang telah di beri panggilan sayang, atau sekedar di sapa. Dan hari-hari di mana senyumnya hilang melihat Liam yang tiba-tiba sudah punya kekasih baru.

Diana menggeleng, tertawa pilu. Liam tidak perlu mendengar bagian kisah yang itu.

Diana menggeleng lagi, kali ini sambil menghalau air mata yang mulai menumpuk. Diambilnya tutup kotak dan dengan lembut ditutupnya kotak. Sambil berusaha mengemas pula, dalam waktu yang hampir bersamaan, ribuan kenangan peninggalan Liam di otak dan hatinya. 

-*^^*-

Tuesday, March 5, 2013

Desperate Girl

wohoo!
lot's of stuffs going now and then :)

Student Convention,
Ujian,
dan one more exciting event :)


and you know what, Mr. W,
I'm looking forward to spending some time with you in that event :')

-*^^*-

P.S.: HA! nope.

Thursday, February 28, 2013

Arah Pulang..

For a moment,
I want to stop being an adult, being a mature person..
And back to being a kid..
When the emotions I know are only happy or sad..


I want to be thankful of all the heartbreaks you gave me..
And know, that this is not the end of the world..


You,
Please be always happy when you're with her,
And please make her happy..



There will be someone else, somewhere in this world, that will find me,
And like a matching puzzle, we'll have an instant click..

-*^^*-

Sunday, February 24, 2013

:\

Mereka bilang, dia nggak sebaik malaikat..

Mereka bilang, kamu nggak seperti dulu..

Aku jadi ingin berpikir dua kali,

Apakah ini benar, keputusanku untuk lupa?

Harus bagaimana?

Kamu selalu membawa efek itu,
Pertempuran tanpa persiapan..

Langsung dihujam,
Tanpa perlawanan apa-apa..
Mengambil semua senyum yang harusnya bisa kutampilkan sore-malam ini..


Orang mungkin berpikir,
Ini karena 'teman'mu..
Tapi ini semua sebenarnya karenamu..

Aku seperti Kugy yang tiba-tiba ketemu Keenan di Perahu Kertas..
Atau Kak Ari yang melihat mesin jahit di Senja dalam Elegi..




Aku bermimpi, suatu hari kamu yang akan membuat pengakuan,
Bukan harus aku yang mengaku..


-*^^*-

Wednesday, February 20, 2013

Mungkin

Hey tuan W,
Sepertinya aku sudah bisa melepaskan genggaman tanganku dari jubah mu..

Selamat jalan!
Sampai bertemu lagi di jalan-jalan yang ramai

Terpisah

2 pengelana,
Sama - sama belum menemukan langkah..
Berkenalan, menapak bersama, tapi lalu terpisah..

Bagaikan 2 kapal yang terbawa arus yang berbeda..
2 pesawat kertas yang tertiup 2 jenis angin..
2 kereta di rel yang bercabang 2.,

Tidak bisa menemukan jalan kembali,
Karena langit berbintang tertutup oleh awan gelap..
Kehilangan bintang utara..


Aku nggak tahu di mana kamu sekarang,
Dan ke mana kamu nanti akan pergi..

Aku hanya berharap supaya kamu selalu sehat,
Mendapat kawan melancong yang baik


Dan mengenang sedikit pertemuan kita

-*^^*-

Tuesday, February 12, 2013

POPS!

your name pops out several times last week,
and it keeps popping in my mind TODAY..

this morning i realized something very *hmmm* surprising..

that name you use,
you use it the day you found out,
right away!

*not 3 days afterward, like i thought before,
coz you didn't come to school that day :)*

hmmmm makes me wonder why !

and today i realize
it'd be nice to see you name pops out in my screen every so often ;)

-*^^*-

Saturday, February 9, 2013

Safe and Sound

I love how you make me feel so happy :)

First of all, you are too cute :)
Secondly, you are not ghostly white ;)
Thirdly, you are quite mature in a way, yet still maintaining that child-likeness :)

But above all,
I love that even though we don't sit next to each other, and we don't even talk,
You still make me feel warm and safe ^^


-*^^*-

Friday, February 8, 2013

Will.I.Am

Tadi malem, just rriigghhtt before I went to sleep,
I saw something, *hmm how to say it* amazing?

I mean,
geez!
What a coincidence! :D

Now,
i don't know why you would like to be called that way,
but, uh, i like it :)

-*^^*-

Wednesday, January 30, 2013

Bahagia itu Sederhana 2

Hihi!
It's been months - like, monthsss- since my last story,

And here's one impromptu story that i came up in the restaurant :)

Called it 'Bahagia itu Sederhana 2'
The content is very different from the Bahagia itu Sederhana,
But in a way, it's the same :)

Comments y'all!!

-*^^*-

BAHAGIA ITU SEDERHANA 2

Akhirnya hari ini aku harus menjadi stalker lagi..
Menjelajah dirinya hanya dari tweet yang dia luncurkan..
Disponsori oleh rasa kangen yang berlebihan, tapi nggak diimbangi kesempatan untuk berbicara dengannya.

Oh, lihat tweet yang ini! Sangat romantis, dan lucu! Dia memang orang yang sweet.
Sayangnya, tweet ini nggak ditujukan kepadaku, melainkan ke pacarnya.

Hhhmmmm..
Saat seperti ini,
Biasanya aku ingin mencabik sesuatu, atau mencakar, biasanya diriku sendiri. Karena perasaan ini membingungkan, dan menyakitkan.

Satu hal yang aku tahu akan membuatku merasa lebih baik...


Tuhan...
Apa yang harus aku lakukan?


Tiba-tiba perasaanku lebih tentram, walaupun sedikit.

Dan membaca dia tertawa terbahak, membayangkan dia tersenyum bahagia dengan pacar barunya, dan yang terpenting mengetahui dia baik-baik dan sehat.....
Bahagia bisa tiba-tiba jadi sesederhana itu.

Wednesday, January 16, 2013

*LOL*

What have you done???
You made me miss you a lot! --'
Why did you even have to do that?

And I wish I could see your face, your eyes,
when the others were starting to come around and babble..
What was your reaction?


Now, I know, soldier boy,
That things will never happen between us,
Just, no...
And that we'll just be a good bro-sist thingy..

But I really enjoyed the moments I have with you,
Just the 2 of us

:)

*LOL*

-*^^*-

Sunday, January 13, 2013

Bali

Ternyata beberapa kata masih sensitif,
Membuat 'luka' yang sembuh, menjadi terbuka lagi..

Tapi nggak papa :')


Aku ngerti kenapa kamu gini..
Aku nggak marah,
Dan sebenernya nggak pengen hal berubah sekarang ini..

Aku ngerti,
Tapi mungkin cuma waktu yang bisa mengembalikan semua seperti semula..

-*^^*-